Assalamualaikum Wr. Wb.
Hai hai hai, Ketemu lagi di blog saya , postingan ke 2 dari "peristirahatan panjang" . Judul post kali ini adalah Kisah Klasik Kuliah Kerja Nyata atau di singkat KKKKN (K4N) hehe. Sesuai judul saya akan menceritakan pengalaman saya melaksanakan Tugas KKN di Desa Dapet Kec. Balongpanggang, Kab. Gresik Jawa Timur pada tanggal 18 Juni - 02 Juli 2016 (2 Minggu). Berawal dari....
"Siapa yang ingin mecalonkan diri sendiri atau orang lain untuk jadi ketua kelompok KKN 57 ?" Tanya pak Setyo Admoko (Pak Tyo akrabnya) dosen pembimbing lapangan Kelompok KKN 57 kepada kami yang waktu itu pertama kali bertemu satu kelompok KKN di suatu ruangan di gedung A7 FT, suasana pun berubah menjadi sunyi senyap dari yang sebelumnya ramai bak pasar. Tak ada yang mengacungkan tangan seorangpun, mungkin karena mereka takut akan tanggung jawab yang diberikan, termasuk saya ^^. Sedikit cerita memang saat itu saya sengaja tidak menunjukan keaktifan saya (sok) sebab memang saya tidak kepikiran menjadi ketua kelompok yang memiliki tugas berat seperti yang pernah diceritakan kakak kelas saya yang pernah KKN juga. Dengan pemikiran "ane harus diem gak usah ngomong banyak, kalo perlu ane plester ni mulut biar gak keluar sisi kepemimpinan ane", saya kira saya akan aman dari sorotan masyarakat (sekelompok KKN maksudnya). Lanjut. Pak Tyo mulai berfikir, karena gak ada yang ngacung akhir nya oleh beliau, kami dibuat ngomong satu per satu. Beliau menginstruksikan "silahkan sebutkan satu nama mulai dari kamu mbak yang paling depan" seketika semua orang dalam ruangan menggerakan kepala kekanan dan kekiri seperti harimau kelaparan yang mencari mangsanya. Saya pun ikut demikian supaya saya juga dapat bertahan hidup. Perasaan saya mulai tidak enak ketika saya menghitung jumlah pasang mata yang tertuju pada saya. Sepasang melihat, mulut bercerita ke telinga sebelah, sepasang berikutnya melihat. Bertambah banyak pasang yang melihat. Perasaan yang semakin gak karuan. Inikah yang dinamakan cinta ??? . Oke fokus. Kawan saya namanya Riski Koeswanto, satu kelompok KKN yg kebetulan satu Prodi, duduk di sebelah saya. Saya pikir dia teman saya ternyata di juga ingin memangsa saya. Dengan suara yang serak serak becek dia teriak " Riza pak". Data statististik pasang mata yang melihat saya pun mengalami peningkatan sekitar 50%. Oke. Mulai dari mbak yang paling depan disebutkan nama yang di calonkan menjadi ketua kelompok. "Riza". . Duhhhhh . kemudian mbak selanjutnya, "Riza pak" selanjutnya , "Udin ", "Uus" , "Riski". Dst. sehingga didapatkan beberapa calon kandidat. Saya dengan suara paling banyak, heran "how come?" padahal saya banyak diem nya waktu itu. "Bagaimana Riza bersedia jadi Kordes (koordinator desa)?" tanya Pak Tyo. Diam lah saya sekitar 3,5 detik. Akhirnya saya ngomong dengan kata yang sok bijak "Jika temen-temen disisni mengamanahi saya sebagai ketua, maka saya akan menjalankan nya dan pasti akan butuh bantuan kalian". Gimana bakat nggak jadi presiden ??? . heheh. Oke. setelah deal. Maka disusunlah Struktur BPH (Badan Pengurus Harian) terdiri dari team inti. Ketua, Sekertaris, Bendahara, dengan anggota Riza sebagai ketua, Uus sebagai sekertaris, Rizky Fitri sebagai bendahara , Dengan jajaran anggota yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Terbentuklah kelompok KKN 57 . YAY
Apresiasi kepada mereka ketika pertama kali rapat panitia KKN 57. Semua sangat antusias dengan cara mereka masing masing. Ada yang aktif ada yang pendiam. Kita berdiskusi tentang apa yang akan kita lakukan ketika KKN. Saya sangat senang bertemu dengan mereka. Subhanallah . Presentase laki-laki terhadap Perempuan berada pada angka 30% yang artinya banyak akhwat nya. Allah. Ini anugrah apa cobaan. Secara ya, di perkuliahan harian saya, ceweknya cuma 1 dari 15 anak. heheh. Jujur saya ngga fokus kesono hehehe. Yang saya fokus ke tanggung jawab saya menjadi kordes (Sok2). Lanjut. Diskusi berlanjut mulai dari merencanakan Tujuan dari KKN dan apa yang ingin di capai sampai membicarakan mengenai detail nya seperti makanan harian. Dari situ tersusunlah divisi-divisi yang menangani masalah khusus,Acara, Konsumsi, Perlengkapan, Ninik sebagai Acara, Lila sebagai Konsumsi, Udin sebagai perlengkapan. Divisi masak-memasak di pegang oleh kawan saya dari jurusan Tata Boga, Lilla Masha (bukan Masha and the bear). Segala puji bagi Allah, waktu itu kebetulan program KKN Unesa ini berada pada momen Ramadhan, yang artinya kita harus kerja dengan kondisi puasa. Secara umum mungkin orang berfikir "Duh pasti bakalan capek banget kerja sambil puasa". Tapi saya memiliki pemikiran lain. Jarang-jarang dapet pahala berlipat. Kerja sambil puasa. Kerja itu ibadah, puasa itu juga ibadah. So ibadah times ibadah means Ibadah kuadrat. woooohhooooo (Sok3). Bakalan banyak dapetnya InshaAllah. Setelah itu rapat demi rapat kita jalani. Dan sedikit sharing, kita sempet kebingungan masalah konsumsi sehingga rapat isinya cuman konsumsi aja. Sebab kondisi puasa harus menyesuaikan. Setelah beberapa kali rapat membahas mengenai konsumsi, akhirnya pembahasan mengenai perencanaan kegiatan harian pun di buat. Selesai rapat kelar, Tingggal berangkatnya doang, hahaha
Sekian nanti di lanjutkna di postingan berikutnya.
Wassalamualaikum wr.wb.
Hai hai hai, Ketemu lagi di blog saya , postingan ke 2 dari "peristirahatan panjang" . Judul post kali ini adalah Kisah Klasik Kuliah Kerja Nyata atau di singkat KKKKN (K4N) hehe. Sesuai judul saya akan menceritakan pengalaman saya melaksanakan Tugas KKN di Desa Dapet Kec. Balongpanggang, Kab. Gresik Jawa Timur pada tanggal 18 Juni - 02 Juli 2016 (2 Minggu). Berawal dari....
"Siapa yang ingin mecalonkan diri sendiri atau orang lain untuk jadi ketua kelompok KKN 57 ?" Tanya pak Setyo Admoko (Pak Tyo akrabnya) dosen pembimbing lapangan Kelompok KKN 57 kepada kami yang waktu itu pertama kali bertemu satu kelompok KKN di suatu ruangan di gedung A7 FT, suasana pun berubah menjadi sunyi senyap dari yang sebelumnya ramai bak pasar. Tak ada yang mengacungkan tangan seorangpun, mungkin karena mereka takut akan tanggung jawab yang diberikan, termasuk saya ^^. Sedikit cerita memang saat itu saya sengaja tidak menunjukan keaktifan saya (sok) sebab memang saya tidak kepikiran menjadi ketua kelompok yang memiliki tugas berat seperti yang pernah diceritakan kakak kelas saya yang pernah KKN juga. Dengan pemikiran "ane harus diem gak usah ngomong banyak, kalo perlu ane plester ni mulut biar gak keluar sisi kepemimpinan ane", saya kira saya akan aman dari sorotan masyarakat (sekelompok KKN maksudnya). Lanjut. Pak Tyo mulai berfikir, karena gak ada yang ngacung akhir nya oleh beliau, kami dibuat ngomong satu per satu. Beliau menginstruksikan "silahkan sebutkan satu nama mulai dari kamu mbak yang paling depan" seketika semua orang dalam ruangan menggerakan kepala kekanan dan kekiri seperti harimau kelaparan yang mencari mangsanya. Saya pun ikut demikian supaya saya juga dapat bertahan hidup. Perasaan saya mulai tidak enak ketika saya menghitung jumlah pasang mata yang tertuju pada saya. Sepasang melihat, mulut bercerita ke telinga sebelah, sepasang berikutnya melihat. Bertambah banyak pasang yang melihat. Perasaan yang semakin gak karuan. Inikah yang dinamakan cinta ??? . Oke fokus. Kawan saya namanya Riski Koeswanto, satu kelompok KKN yg kebetulan satu Prodi, duduk di sebelah saya. Saya pikir dia teman saya ternyata di juga ingin memangsa saya. Dengan suara yang serak serak becek dia teriak " Riza pak". Data statististik pasang mata yang melihat saya pun mengalami peningkatan sekitar 50%. Oke. Mulai dari mbak yang paling depan disebutkan nama yang di calonkan menjadi ketua kelompok. "Riza". . Duhhhhh . kemudian mbak selanjutnya, "Riza pak" selanjutnya , "Udin ", "Uus" , "Riski". Dst. sehingga didapatkan beberapa calon kandidat. Saya dengan suara paling banyak, heran "how come?" padahal saya banyak diem nya waktu itu. "Bagaimana Riza bersedia jadi Kordes (koordinator desa)?" tanya Pak Tyo. Diam lah saya sekitar 3,5 detik. Akhirnya saya ngomong dengan kata yang sok bijak "Jika temen-temen disisni mengamanahi saya sebagai ketua, maka saya akan menjalankan nya dan pasti akan butuh bantuan kalian". Gimana bakat nggak jadi presiden ??? . heheh. Oke. setelah deal. Maka disusunlah Struktur BPH (Badan Pengurus Harian) terdiri dari team inti. Ketua, Sekertaris, Bendahara, dengan anggota Riza sebagai ketua, Uus sebagai sekertaris, Rizky Fitri sebagai bendahara , Dengan jajaran anggota yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Terbentuklah kelompok KKN 57 . YAY
Apresiasi kepada mereka ketika pertama kali rapat panitia KKN 57. Semua sangat antusias dengan cara mereka masing masing. Ada yang aktif ada yang pendiam. Kita berdiskusi tentang apa yang akan kita lakukan ketika KKN. Saya sangat senang bertemu dengan mereka. Subhanallah . Presentase laki-laki terhadap Perempuan berada pada angka 30% yang artinya banyak akhwat nya. Allah. Ini anugrah apa cobaan. Secara ya, di perkuliahan harian saya, ceweknya cuma 1 dari 15 anak. heheh. Jujur saya ngga fokus kesono hehehe. Yang saya fokus ke tanggung jawab saya menjadi kordes (Sok2). Lanjut. Diskusi berlanjut mulai dari merencanakan Tujuan dari KKN dan apa yang ingin di capai sampai membicarakan mengenai detail nya seperti makanan harian. Dari situ tersusunlah divisi-divisi yang menangani masalah khusus,Acara, Konsumsi, Perlengkapan, Ninik sebagai Acara, Lila sebagai Konsumsi, Udin sebagai perlengkapan. Divisi masak-memasak di pegang oleh kawan saya dari jurusan Tata Boga, Lilla Masha (bukan Masha and the bear). Segala puji bagi Allah, waktu itu kebetulan program KKN Unesa ini berada pada momen Ramadhan, yang artinya kita harus kerja dengan kondisi puasa. Secara umum mungkin orang berfikir "Duh pasti bakalan capek banget kerja sambil puasa". Tapi saya memiliki pemikiran lain. Jarang-jarang dapet pahala berlipat. Kerja sambil puasa. Kerja itu ibadah, puasa itu juga ibadah. So ibadah times ibadah means Ibadah kuadrat. woooohhooooo (Sok3). Bakalan banyak dapetnya InshaAllah. Setelah itu rapat demi rapat kita jalani. Dan sedikit sharing, kita sempet kebingungan masalah konsumsi sehingga rapat isinya cuman konsumsi aja. Sebab kondisi puasa harus menyesuaikan. Setelah beberapa kali rapat membahas mengenai konsumsi, akhirnya pembahasan mengenai perencanaan kegiatan harian pun di buat. Selesai rapat kelar, Tingggal berangkatnya doang, hahaha
Sekian nanti di lanjutkna di postingan berikutnya.
Wassalamualaikum wr.wb.
Komentar
Posting Komentar